Bismillah,
Membaca menjadi salah satu kemampuan dasar yang penting dimiliki anak dalam proses belajarnya. Membaca tidak hanya sekadar mampu membunyikan rangkaian huruf-huruf namun sampai pada tahap memahami maksud dari bacaan tersebut. Montessori hadir memberikan cara belajar membaca yang menyenangkan serta dapat diterapkan dirumah.
Kemampuan membaca tidak bisa dipisahkan dengan kemampuan menulis, keduanya saling menyempurnakan. Meskipun pada prakteknya kemampuan menulis dapat mendahului kemampuan membaca anak. Belajar membaca dapat dimulai dari ketertarikan anak terhadap buku atau sensitive periodnya. Kondisi ini akan mendukung anak lebih mudah untuk menyerap atau memahami materi ajar yang akan disampaikan, sehingga perkembangannya akan signifikan.
Proses mengajarkan anak membaca membutuhkan waktu yang panjang, sampai pada tahap anak dengan lancar dan paham makna dari bacaan yang dibacanya. Anak perlu memiliki kemampuan dasar pra membaca sebagai pondasi dalam masuk ke tahap membaca. Kemampuan dasar pra membaca yang kuat akan membuat anak siap dalam membaca.
Kemampuan Pra Membaca
Seperti yang diulas sebelumnya, terdapat dasar yang perlu dikuatkan sebelum masuk ke dalam tahap membaca. Kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah sebagai berikut :- Kaya Kosakata
- Kesadaran tulisan cetak
- Persepsi visual
- Kemampuan mengurutkan berseri
- Interpretasi gambar
- Pengalaman sensoris
- Kemampuan motorik yang terlatih
- Phonological Sensitivity, yaitu kemampuan untuk mendengar dan memanipulasi suara kecil dalam kata-kata (suku kata, awalan atau rima, fonem) Misal bata-mata, kuku-buku
- Kemampuan narasi, yaitu kemampuan untuk memahami dan menceritakan ulang
- Pengetahuan terhadap huruf
- Motivasi untuk membaca
Kegiatan Pra Membaca
Setelah kita mengetahui apa saja kemampuan dasar yang harus dimiliki anak sebelum masuk dalam tahap membaca. Terdapat kegiatan pendukung agar kemampuan dasar anak dapat terpenuhi. Berikut adalah contoh kegiatan pra membaca yang dapat dilakukan saat membersamai anak :- Bernyanyi : Kegiatan ini dapat menambah kosakata anak. Seringkali anak mengganti kata-kata dalam lagu yang dinyanyikan. Ini artinya kemampuan berbahasanya berkembang.
- Mendengarkan cerita : Dari kegiatan dibacakan buku, anak dapat menyadari hubungan antara gambar dan bacaan. Hal ini memberikan pemahaman kepada anak, bahwa setiap kata memiliki makna, yang di dalam buku maknanya dituang dalam sebuah gambar. Kemampuan seperti ini yang kemudian perlu diasah agar dapat menjadi motivasi anak belajar membaca. Sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap dunia literasi. Dimana ketertarikan ini dapat mengembangkan kemampuan kognitif dan kemampuan bahasa.
- Berlatih mengobservasi : Kegiatan ini melatih persepsi visual atau visual diskriminasi ajak, dengan mengamati benda-benda di sekitar, sehingga indera anak semakin peka.
- Mencocokkan simbol atau gambar yang sama : Kegiatan ini adalah tahap awal pengenalan huruf
- Mengenal huruf dan bunyinya
- I spy alphabet : Kegiatan ini untuk menguatkan konsep pengenalan huruf.
- Bermain peran : Kegiatan ini memperbanyak kosakata anak dan melatih kemampuan verbal anak
- Mencocokkan kata dengan objek atau gambar
Belajar Membaca Ala Montessori
Pada proses belajar membaca bahasa Indonesia dalam montessori adalah dengan mengenalkan bunyi huruf atau fonik. Maria Montessori berpendapat bahwa anak belajar membaca lebih mudah dengan mendengarkan suara huruf dibandingkan dengan menghafal nama huruf.
Seri Merah Muda (Pink Series)
Pada tahap ini anak akan belajar membaca suku kata terbuka yang diakhiri dengan huruf vocal contoh rumus dalam pink series adalah k-v-k (kue), k-v-k-v (mata) dan k-v-k-v-k-v (kemeja). Pada seri ini anak akan disajikan gambar dengan tulisan maknanya yang akan dilanjutkan dengan daftar kata dan akan diakhirin dengan membaca beberapa kalimat seri merah muda.
Seri Biru (Blue Series)
Pada sesi ini sudah masuk dalam tahap menggunakan suku kata akhiran konsonan. Konsonan tersebut dapat berada di akhir suku kata atau ditengah kata. Pada seri ini terbagi dalam 3 yaitu konsonan akhir suku kata, deret konsonan di tengah suku kata dan deret konsonan di akhir dan tengah suku kata.
Seri Hijau (Green Series)
Setelah anak mahir dalam seri biru, tahap selanjutnya adalah seri hijau yaitu membaca suku kata diftong au, ai dan ei.
Media Belajar Membaca Montessori
Berdasarkan pengalaman saya dalam mengajarkan anak membaca dengan penerapan metode Montessori ini. Terdapat beberapa media belajar yang saya gunakan yaitu :1. Printable Objek
Dalam pengenalan objek dalam kata yang akan diajarkan, biasanya saya menggunakan printable yang tersedia secara gratis di beberapa web atau praktisi Montessori yang membagikannya secara gratis. Pemakaian printable ini merupakan salah satu cara alternatif agar tetap bisa menerapkan Montessori dan berhemat.
2. Sandpaper Letter
Merupakan huruf raba yang digunakan untuk mengenalkan huruf dan suku kata pada anak-anak. Sandpaper letter ini merupakan salah satu media yang digunakan untuk mengingkatkan serta memperkaya memori atau pengalaman sensori anak dalam mengenali huruf. Dengan memanfaatkan indera anak bisa memahami bentuk huruf serta dapat mengucapkan dari suku kata yang tertera.
Untuk sandpaper letter, saya menggunakan Mini Card Montessori milik Miss Zahra Zahira di Granada books. Penggunaan mini card ini sangat praktis dan mudah diaplikasi kedalam berbagai kegiatan belajar misalnya kegiatan penerapan three lesson period, I spy game, atau saat melakukan pencocokan antara suku kata dan bentuk (printable).
3. Large Movable Alphabet
Merupakan tahap transisi dari konkret menuju abstrak. Jika sebelumnya anak sudah meraba huruf dengan sandpaper letter. Maka presentasi LMA ini dimulai dengan menyajikan benda konkret terlebih dahulu seperti bola, kemudian meminta anak menerjemahkan bunyi apa yang didengarnya dan meminta anak mengambil alphabet sesuai huruf yang didengar.
4. Buku Membaca Menyenangkan Ala Montessori
Salah satu andalan yang saya gunakan dalam proses Latihan belajar membaca dirumah adalah dengan melakukan repetisi bacaan yang terdapat dalam buku ini. Buku ini juga merupakan karangan dari Miss Zahra Zahira. Dalam buku tersebut diuraikan dengan urut tahapan membaca ala Montessori sehingga membantu orang tua dalam memberikan Latihan membaca.
Kenapa buku ini bisa jadi andalan, karena begitu lengkap cakupan isi nya. Dalam buku ini sudah juga terdapat cerita singkat per seri bacaan. Buku ini pun dikemas dengan print yang ramah dan menarik bagi anak untuk dibaca serta dilengkapi penjelasan yang memudahkan orang tua memahami materi ajar yang ada dalam buku ini.
5. Buku Cerita Montessori
Saat menerapkan metode Montessori ini diperlukan media latihan berupa bahan bacaan yang sesuai dengan seri yang sedang dilatih. Untuk meningkatkan banyaknya jumlah repetisi yang dilakukan anak, saya menambahkan beberapa sumber buku cerita Montessori.
Buku cerita Montessori ini saya beli di akun Game Montessori, yang merupakan salah satu penyedia perlengkapan Montessori. Buku cerita ini terdiri dari seri pink, biru dan hijau sesuai dengan tahapan membaca dalam Montessori.
Pada seri pink dan biru terdapat 2 volume yang masing-masing terdiri dari 5 buku cerita. Tingkat kesulitan dalam buku cerita ini juga menyesuaikan dengan tahapan Montessori yang ada.
3 comments
Post a Comment