Sejenak me-time ala emak-emak yaitu menghadiri majelis ilmu, agar senantiasa mendapatkan pengingat dan semangat dalam membersamai anak.
Yupp.. Alhamdulillah dapat kesempatan lagi menghadiri kajian akbar DKM At-Taqwa SIT Aliya. Dimana kali ini diisi oleh pemateri Teh Ninih (Hj. Ninih Muthmainnah) yang merupakan Pembina Yayasan Darul Muthmainnah dan Tasdiqul Qur'an.
Kajian ini mengambil tema yaitu "Bijak Menyikapi Dinamika Anak". Memang pengasuhan adalah fase yang dinamis yang selalu bergerak mengikuti fase perkembangan anak tersebut. Proses yang terlibat pun bukannya hanya fisik namun juga perasaan atau emosi.
Kategori Anak Dalam Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an dibahas ada 4 (empat) kategori anak yaitu :
1. Anak Yang Menjadi Perhiasan
Dalam surat Al kahfi ayat 46 disebutkan bahwa :
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”.
Keberadaan anak yang sebagai perhiasan dunia, layaknya harta dunia, menyebabkan kecintaan berlebihan kepadanya. Hal ini dapat membuat orang tua terlena dan sering kali mengabaikan hal-hal yang penting bagi anak. Pengabaian terhadap hal penting tersebut malah dapat merusak anak itu sendiri.
2. Anak Yang Menjadi Musuh
Dalam surat At-Taghabun ayat 14 dijelaskan bahwa anak bisa menjadi penghalang kedua orang tuanya di jalan Allah, merintangi dari jalan ketaatanNya kepada Allah.
"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Maka kita harus berhati-hati, jangan terlena dengan keberadaan mereka. Seperti yang terjadi saat perintah hijrah, banyak para pengikut nabi yang dihalang-halangi oleh istri dan anaknya.
3. Anak Yang Menjadi Fitnah
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." QS. At-Taghabun [64]: 15
Dalam surah tersebut dijelaskan bahwa anak bisa menjadi fitnah bagi kedua orang tuanya. Anak adalah amanah yang harus diberikan hak-haknya, dididik dengan baik dan Allah akan memberikan balasan yang baik apabila kita menjaga amanah tersebut dengan baik.
4. Anak Yang Qurrata 'Ayyun
Anak yang menenangkan hati kedua orang tuanya, menjadi penyejuk, dan bertakwa. Ini adalah kategori anak yang tertinggi dalam Al-Qur'an. Seperti yg dijelaskan dalam surah Al-Furqan ayat 74 :
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Anak yang seperti ini tidak akan lahir begitu saja, tapi butuh perjuangan keras dari orang tuanya dalam mendidik, mengasuh dan membinanya. Termasuk doa untuk anak.
Hak Anak
Terdapat 3 Hak anak yang harus dipenuhi yaitu :
1. Ibu yang baik (orang tua)
Penting bagi ibu untuk selalu belajar, untuk memperbaiki dirinya. Karena ibu merupakan contoh bagi anaknya, pendidik utama anak.
2. Nama yang baik
Hendaklah anak memperoleh nama yang baik, nama merupakan doa untuk anak dan dapat membawa citra baik kepada anak.
3. Pelajaran yg baik
Anak memiliki hak untuk mendapatkan pengajar dan ilmu yang baik dari orang tuanya. Sehingga ilmu tersebut menjadi bekal mereka dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah swt.
Resep Agar Anak Menjadi Anak Qurrata 'Ayyun
Nahh.. Bagaimana si resepnya agar anak kita menjadi anak yang qurrata 'ayyun :
1. Contoh
Orang tua terutama ibu harusnya menjadi contoh yang baik untuk anak. Kita ingin anak menjadi seperti yang diajarkan namun semua itu harus diikuti dengan contoh perilaku dari kedua orang tuanya. Jangan sampai kita memberikan nasihat a-z namun tidak sesuai dengan apa yang dilihat oleh anak.
Saat anak melakukan kesalahan atau perilaku yang tidak baik, maka yang perlu berkaca terlebih dahulu adalah orang tuanya. Bisa jadi semua perilaku itu adalah hasil dari anak melihat tindakan kita.
2. Didiklah anak dengan cinta
Cinta yg berisi kasih sayang, hangat mampu dirasakan oleh anak, sehingga apa-apa yang disampaikan atau didikan dari orang tua bisa diterima dengan baik oleh anak. Kekosongan kasih sayang pada anak bisa membuat anak berprilaku yg tidak sesuai.
3. Doa
Doa akan menghantarkan anak mendapatkan bimbingan. Saat kita sudah berdoa namun belum terkabul cek kembali syarat-syarat terijabahnya doa. Salah satunya adalah tidak menyalahkan Allah swt saat doa kita belum terkabul. Selain itu, kita harus menjaga akhlak kita, menjaga lisan, jujur, menjaga harta dan asupan yang dimakan dari yang haram.
Doa ibu begitu sakti bagi anaknya, seperti dalam banyak cerita. Salah satunya adalah doa dari ibunya Imam Bukhori. Dimana dulu imam bukhori memiliki mata yang buta, namun beliau sangat bersemangat untuk belajar hadist. Sampai sang ibu berdoa, beliau berdoa kepada Allah setiap malam agar anaknya diberikan kemudahan dalam belajar hadist, diberikan penglihatan dan kemudian anaknya (Imam Bukhori) pun bisa melihat.
Masih banyak cerita yang menyiratkan bahwa begitu pentingnya dan mustajabnya doa seorang ibu. Oleh karena itu sebagai seorang ibu, kita diminta untuk selalu menjaga lisan kita tatkala marah.
Sejatinya ucapan adalah doa, berusaha berkata yang baik kepada anak pada saat marah sekalipun. Selain itu, hendaklah kita berdzikir saat marah, walau dzikir yang dilantunkan belum mengena namun itu lebih baik.
Penutup
Sejatinya iman dan ilmulah bekal kita dalam menyikapi dinamika anak, teruslah belajar memperbaiki diri dan memperkaya ilmu serta mempraktekannya. Ujung tombak dari segala teori dan usaha parenting adalah doa. Jangan pernah lelah berdoa, lakukan dengan yakin, doa akan terkabul.
Tidak ada ibu yg sempurna
Jadilah ibu yang mau belajar🌹
Post a Comment
Post a Comment